Tuesday, November 3, 2015
Sejarah Genre Musik
Cajon, Pengganti Alat Musik Drum.
Unsur yang paling utama dalam sebuah pertunjukan musik adalah alat musik itu sendiri. Alat musik yang selalu mengiringi para musisi memberikan nuansa yang berbeda-beda sehingga dalam setiap penampilannya memberikan kesan yang mendalam bagi para penikmatnya.
Salah satu alat musik yang paling sering dikenal sebagai pemberi beat atau ketukan dalam setiap musik adalah Drum. Alat musik Drum menjadi pondasi dimana setiap alunan nada terdengar begitu menghentak, akan tetapi Drum yang sering dijumpai adalah Drum yang memiliki delapan komponen atau lebih seperti : Snare, Hi-Hat, Tom, Cimbal dan masih banyak lagi.
Untuk main akustikan, Cajon (dibaca kahon) lebih dipilih sebagai alternatif lain ketika sebuah Drum set yang sering dijumpai terlalu banyak komponennya. Cajon adalah sebuah alat musik perkusi (alat musik pukul) seperti box drum yang berasal dari Peru dan diperkirakan sudah banyak digunakan sejak abad 18. Arti kata “Cajon”sendri adalah “kotak”, diambil dari bahasa Spanyol.
Cajon ini paling mungkin dikembangkan di Peru pesisir pada abad ke-19 awal atau sebelumnya. Instrumen ini mencapai puncak popularitas pada tahun 1850 dan pada akhir abad ke-19. Pemain Cajon yang bereksperimen dengan desain instrumen yang membengkokkan beberapa papan di Cajon untuk mengubah pola instrumen dari getaran suara.
Cajon pada awalnya dimainkan oleh pekerja-pekerja dipelabuhan dan budak-budak. Alat musik ini sebagai bentuk perlawanan, karena saat itu Pemerintahan Kolonial Spanyol tidak memberikan kesempatan kepada budak dan pekerja kasar pelabuhan untuk bisa menikmati Musik. Akhirnya, para pekerja ini membuat sendiri musik dengan cara memukul-mukul kotak (Cajon). Nada yang dihasilkan oleh tabuhan Cajon (kotak) ini kemudian mengiringi mereka bernyanyi.
Bentuknya mirip seperti box speaker, kotak kayu enam sisi bagian depan sebagai penghasil bunyi yang didalamnya diberi snar gitar bass untuk menghasilkan bunyi mirip hi-hat, dan salah satu bagian ada lubang udara yang berfungsi sebagai keluar masuk dari ruang resonansi bunyi.
Untuk memainkan sebuah Cajon, seorang pemain duduk diatas Cajon dan memukul-mukulkan telapak tangannya dengan beberapa teknik dari situlah dapat dihasilkan bunyi seperti suara snare, bass drum, rimclik dan suara hihat. Menurut penelitian bahwa bahan untuk sebuah Cajon yang paling bagus adalah dari kayu Maple.
Saat ini, Cajon mulai dikenal di berbagai negara dan sering digunakan dalam pementasan musik akustik. Di Indonesia, alat musik ini “booming” dipergunakan sekitar tahun 2010. Sekarang alat musik ini sering KVLT jumpai di kafe, mal dan beberapa tayangan musik di televisi. Alat musik ini, banyak didatangkan dari negara asalnya dan Spanyol.
Ada beberapa warna bunyi dasar yang dihasilkan oleh instrument Cajon dengan beberapa teknik pukulan seperti Tone, Bass, Tap dan Slap.
Cajon yang merupakan alat musik instrumen perkusi yang dimainkan dengan menepukkan tangan ke permukaan depan alat tersebut. Alat ini menyerupai Gendang yang sering digunakan oleh para musisi dangdut di Indonesia, nah seperti itulah alat ini dimainkan.
Di masa sekarang, Cajon sangat cocok dimainkan mengiringi instrumen akustik. Bentuknya yang simpel dan mudah dibawa menjadikannya alat musik pengganti drum yang sangat diminati. Cajon juga bisa dimodifikasi dan cara memainkannya juga bisa lebih variatif. Seperti halnya drum, Cajon juga bisa dilengkapi dengan pedal.
Penggunaan dan modifikasi alat musik ini juga tidak lepas dari kebutuhan dan tuntutan inovasi bermusik. Karena pada kenyataannya alat musik apapun akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan pola pikir manusia itu sendiri untuk menciptakan alunan nada yang harmonis, yang paling penting tidak ada tujuan negatif untuk menghasilkan sebuah karya. Sehingga karya yang dihasilkan memiliki kesan tersendiri bagi para penikmatnya.
0 Response to "Cajon, Pengganti Alat Musik Drum."
Post a Comment